Sabtu, 10 November 2012

aku yang salah


kita berjalan bersama, 
melalui ini bersama,
mengimbangi satu sama lain.
tapi semua berubah ketika kaki ini lelah melewati jalan yg menanjak,
menanjak untuk hal yang lebih baik.
hal yang lebih baik itu tak selamanya baik.
kita dalam sebuah pendakian gunung masa depan, menuju puncak gunung yang terbaik.
kita mulai melangkah bersama tanpa keraguan, saling membantu, saling bergandengan.
kita mulai merasa lelah,merasa paling berkerja keras.
kegoisan masing-masing mulai muncul, aku memendamnya dalam diam.
kaki mulai lelah melangkah, tapi aku tak bisa mengucapkannya. aku takut bakal meyusahkan.
langkahku mulai letih, tapi aku akan berusaha meyeimbangi kalian.

tapi pernah kah sekali saja kalian menyeimbangiku langkahku yang letih ini?

aku berhenti untuk beristirahat dalam pendakian ini, kalian disana. tapi kalian tak benar-benar disana.
aku ragu, mungkin karena lelah pikiran ini menjadi tak stabil. tapi perasaan hati yang terabaikan pada saat bersama kalian diperistirahatan yang sangat aku nantikan sangat membuat aku jatuh.

pernahkah kalian sekali saja benar-benar memperhatikan aku saat aku ada sekitar kalian?

saat aku lelah ,sangat lelah. aku ingin mengatakannya tapi tak bisa, tapi aku menunjukkannya. danyang kulihat kalian hanya pura pura tak melihat betapa lelahnya diriku. betapa taksanggup aku melewati pendakian ini. tapi kalian berakting seakan kalian paling peduli padaku, tapi aku melihat kekosongan pada kepedulian kalian.

pernahkah kalian sekali saja peduli saat aku benar-benar sudah tak mampu menghadapi pendakian kita ini?

saat itu aku memutuskan untuk beristirahat dan mengizinkan kalian melanjutkan perjalanan tanpa diriku, karena tanpa diriku kalian lebih terlihat nyaman, lebih terlihat leluasa. alasanya karena ada aku atau tanpa aku pun kita tetap bisa bersama dipuncak itu. aku bertemu dengan pendaki lain yang sama lelahny denganku, aku punmelanjutkan perjalanan bersama dengan mereka karena seperti yang aku pikirkan tadi bagaimanapun cara kita mendaki padaakhirnya kita akan bersama dipuncak. tapi kalian berpikiran lain, berpikiran bahwa aku sengaja memisahkan diri, sengaja tidak bertanya kepadaku alasan aku memisahkan diri.
bahkan kaliaan makin percaya pada diri kalian bahwa aku sengaja tak mengimbangi kalian. pikiran ku makin sempit sepanjang perjalananku dengan pendaki yang baru ketemui itu. dan ditambah lagi kalian yg pura pura tak melihat kesakitan ku ini.


aku tahu pikiran ku ini sangat egois, asal kalian bertanya pasti aku jawab. tapi menanyakan sesuatu yang tak perlu jawaban lagi. itu yang menyakitkan. itu yang membuat ku sakit. aku tau aku melihat kalian dari sisi negatif saja, tapi hati yang sempit ini tak bisamenerima semua itu. setidaknya untuk aat ini aku bersyukur kalian sudah membuat aku merasa punya hal perlu dibanggakan. walaupun sampai akhir pasti aku akan terus membanggakan kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar